A story about....

Sang Rumput dan Angin (Kisah Cinta Tak Terungkapkan)

 **Sepertinya angin selalu berbisik keindahan, bagi mereka yang sadar. Ya.. bagi mereka yang mengengerti akan sebuah keelokan dari   ga...

Home » » Sang Rumput dan Angin (Kisah Cinta Tak Terungkapkan)

Sang Rumput dan Angin (Kisah Cinta Tak Terungkapkan)


 **Sepertinya angin selalu berbisik keindahan, bagi mereka yang sadar. Ya.. bagi mereka yang mengengerti akan sebuah keelokan dari  gagasan ataupun presepsi otak kanan manusia, dimana bagian itu memiliki fungsi yang penting dalam melihat hal-hal  berbau estetika.. Bagiku keindahan itu abstrak, dimana semua dapat terlihat indah dari sisi yang berbeda..

Begitu juga ‘rumput’ ,  ya Tita suka melihat tumbuhan pendek itu.. Dimana tumbuhan itu aku biarkan tumbuh sesuka mereka di depan rumahku... berharap mereka adalah populasi yang mendominasi halaman rumahku, ya... sebagai peramai taman kecilku.

 Dulu aku kurang mengerti kenapa aku tak tertarik dengan tatanan paving  untuk halaman kecilku, mungkin memang, kini aku paham otak bawah sadarku lebih tertarik melihat hamparan hijau itu tergelar bebas layak karpet alami di depan rumahku. Ya.. seperti itu keindahan, ketika aku melihat ayam-ayam asyik mencari makan dan aku menikmati pemandangan itu dengan segelas kopi sedikit manis atau secangkir teh manis-pahit-kental-panas. (Indahnya hidup dalam sejenak menikmati bayangan suasana itu).

Ya.. lagi-lagi otak kecilku berfikir, tentang keindahan alam seperti rumput... Rumput dan kawannya.. Ia terlihat selalu bercengkrama dengan angin, walaupun tak segaduh makhluk lainnya, mereka asik dalam dunianya ciptaan mereka sendiri, bergerak pelan kearah mana sang bayu itu berhembus, mengikuti irama dalam tiap detik moment yang akan lama tersimpan dalam cerebrum sang rumput. Angin... dia akan bergerak dari tekan udara yang tinggi ke tekanan udara yang rendah, saat itu ia akan bertemu dengan rumput dalam tiap aliran pergerakan angin. Walau tak sadar, bagi sang rumput adalah hal yang penuh keajaiban dan tak terlupakan dimana dia selalu bergerak selayaknya hukum alam, berfotosintesis dari mengumpulkan air melalui akar-akar kecilnya yang merambat ke bumi, dan memasaknya melalui klorofil dengan bantuan panas sang mentari, hal  itu kesibukan sang rumput sepanjang hari, menjadi bagian terkecil jagad raya ini dan melaksanakan tugasnya. Dan sesaat itu, saat kebisingan ‘on her duty’, ia merasa berkawan dengan sang angin.. dimana hembusannya mampu mengusir hawa panas dan gerah dari segala sisi dimana ia berpijak..
Rumput pun  akan sadar, lambat laun saat aliran angin pergi, ya... akan terbang seperti biasanya, karena rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya membuat angin harus pergi dan menjalankan tugasnya. Mungkin serasa ada yang kurang bagi sang rumput namun ia meyakinkan diri,"Tak  akan ada yang berubah dalam setiap keyakinan yang terpatri.."

Hal paling diyakini oleh makhluk hijau itu dalam keanggunan kesetiaannya menanti angin kembali untuk sekedar  menyapanya, ia akan kembali.... walaupun membutuhkan waktu yang tak cukup kata sebentar...

 Ataukah?? Sang angin  akan datang dengan badai yang akan meluluh lantakkan batang dan daun-daun kecilnya.. Dan angin pun akan sedikit menderita amnesia ringan, ya melupa bahwa gulma itu adalah makhuk rapuh? Ia akan tenggelam bersama genangan badai yang angin bawa, bahkan untuk berenang pun tak mampu karena akarnya menghujam ke bumi.  

Entah...

Yang jelas, rumput tetap bertahan, setahuku... badai itu akan membuatnya tumbuh lebih subur... Ya... lebih hijau dan rimbun dari sebelumnya..Hingga suatu saat angin pun kembali dengan semilir kesejukannya.. Menyapa tiap pori-pori lapisan epidermis rumput...  dengan sedikit lambaian dahan kecilnya, takut-takut dia megucap salam. Ada desir dalam tiap detak jantung hidupnya, ya sebuah frequensi yang begitu stabil dan semakin merembuatnya lebih merasa “hidup itu indah...”
 Dengan senyum tanpa rumus itu, "Hai angin----", cukuplah sapaan itu terpotong dan  terlanjut dalam batin..

It's like ‘love..’
yeah... love is like home... whatever you go away around the world... whatever you'll take long road and time.. but you'll be back home in the end..

Seperti itulah angin.. rumput tak pernah berubah...
Tetap selalu menjadikan dia gulma yang indah..
Bagi mereka yang menatap tanpa  sisi sebilah..
Dalam penantian tak kan kalah oleh arti menyerah...



#Senja Temaram Jinggaa
17-03-14
Lantita

0 comments:

Post a Comment

Subscribe us on YouTube

Search This Blog

Arifta Lantita Jingga. Powered by Blogger.

Jadikan cintamu menjadi semangat untuk kehidupanmu

Jadikan cintamu menjadi semangat untuk kehidupanmu
...jika separuh nafasq hanya untuk mu maka kan ku berikan semua nafasku hanya untuk kebahagiaan mu,... cintaq adalah hidupq...