A story about....

Sang Rumput dan Angin (Kisah Cinta Tak Terungkapkan)

 **Sepertinya angin selalu berbisik keindahan, bagi mereka yang sadar. Ya.. bagi mereka yang mengengerti akan sebuah keelokan dari   ga...

Home » , , , » Tanda-tanda Seseorang Telah dewasa

Tanda-tanda Seseorang Telah dewasa

Arti Dewasa




Mereka sangat suka bertanya, “Apa kau sudah dewasa?”
Dengan gamang mereka menjelaskan apa itu dewasa, seolah mereka telah mencapai masa dewasa. Seperti ini, mereka dengan angkuhnya berkata, “kau kekanak-kanakan” ketika seseorang memilih jalan untuk tetap tinggal bersama orang tuanya dan tidaklah pergi merantau ke seberang pulau demi menghimpun gundukan emas, padahal dia seribu kali berfikir, “lebih baik aku disini dengan penghasilan pas-pasanku, namun aku bisa merawat orang tuaku yang semakin menua dengan kasih sayangku.”
Dewasa adalah fase dimana harus terlewat dengan ribuan jalan berliku. Tak ada yang mudah dalam mencape fase ini. Dan jelas, tahap yang sangat sulit dicapai, walau umur  kepala dua atau kepala tiga tidak menjamin seseorang telah mencapai fase dewasa itu sendiri. Dewasa cenderung bersifat abstrak ketika tak mampu diukur dengan bilangan berpenyebut ataupun bilangan berangka bulat sekalipun. Dewasa cenderung bersifat kualitatif bukanlah kuantitatif. Banyak cara melihat seseorang itu dewasa atau tidak, misal dari penghargaannya kepada seseorang yang ada di di depannya. Mudah jika kau ingin menilai seseorang itu dewasa atau tidak, yakni seseorang yang baru saja kau temui setelah lama menjalin pertemanan di duna maya/ facebook (kopi darat-red) dan kau bertemunya di dunia nyata,  misal, kau berdandan dengan norak ataupun apa adanya. Dan kau lihat segaris didahinya, mungkin dia tidak suka dengan penampilan kita, bukan dengan cuek ketika bertemu denganmu bahkan  lebih parah  lagi langsung kabur dan pulang meninggalkanmu. Tetapi dia akan tersenyum dan berkata dengan halus, “aku suka dengan kesederhanaanmu.” Tanpa dia marah, memperlihatkan rasa illfeel nya padamu, dan tetap tersenyum selama kau berbincang dengannya. Dia pun akan tetap menghubungimu walau kau tahu dia tak mungkin tertarik kepadamu. Dia dengan hebatnya tetap menghargaimu sebagai teman dengan tidak menghilang begitu saja. Itulah seseorang yang dewasa, bisa menghargai orang lain tanpa melihat fisik yang ada.

Dewasa, penafsiran yang rumit ketika saling timpang tindih antara kekanak-kanakan dan dewasa. Berjalan dengan waktu, dewasa akan lebih dominan bertahan dari pada kekanak-kanakan itu sendiri. Pernahkan kau melihat seseorang, (misal si Muhammad) termenung di sebuah tempat yang sepi? Ya, bisa disebut dia galau. Namun kadang ada seseorang yang menilanya itu sifat kekanak-kanakan yang menghabiskan waktunya untuk bermelow-melow dengan risau. Tersenyumlah jika memang kau anggap benar pikiran itu. Maka lihat dari sisi lain lagi, pernahkah anda melihat seseorang  (misal si Adi) mabuk-mabukan karna terlalu banyak masalah yang mendera, dalam sisi ini, tingkat permasalahnnya  sama  dengan si Muhammad yang melow tadi? Siapakah yang kekanak-kanakan menurutmu? Muhammad ataukah Adi. Muhammad merenung bahkan sampai dia menangis tersedu karena pikirnya beradu dengan naluri hatinya, namun Muhammad seketika mampu menarik kesimpulan apa yang harus dia lakukan selanjutnya, dengan kata lain dia pun akan memilih jalan keluar yang positif tanpa membuat masalah baru.. Laaaaa, kita lihat dari sisi Adi. Mabok-mabokan, nongkrong sampai malam dan akhirnya melupakan masalahnya dengan mudah. Apa yang tidak disadarinya, dia membangun masalah lain dari sisi itu, misal dari sisi negatif alkohol itu sendiri, apakah alkohol akan mengobati galaunya setelah dia meneguk habis, ataukah akan menambah pening dengan dampak yang dihasilkan dari alkohol (misal utang membengkak, dimarahin orang tua, matinya cipta karya). Ya, kalian bisa pilih, dewasa mana antara Muhammad dan Adi dalam mengatasi masalahnya.
Itu lah hanya seklumit prakata, dewasa itu abstrak. Ntah siapa ais makna didalamnya, yang penting dewasa itu pilihan. Kau mau melangkah dengan kibasan kebaikan, ataupun kibasan pertambahan permasalahan..
Karena,  

**dewasa itu abstrak, ketika engkau menangis karena tak mampu membuat orang sekelilingmu bahagia...
dewasa itu abstrak, ketika kau tak mampu marah dan tetap mengulurkan tangan ketika orang yang menyakitimu jatuh..
dewasa itu abstrak, ketika engkau berkata tak apa-apa padahal hatimu sakit didalamnya...
dewasa itu abstrak, ketiika kau melewati hidupmu dengan pilihan yang terbaik untuk semua...
dewasa itu abstrak, ketika pilihanmu adalah lentera terang diantara redup yang mendera...

senyum, ikhlas, sabar, tangis, isak, tawa, amarah, doa, percaya, dan lembar-lembar rasa lainnya adalah paduan abstrak dewasa itu sendiri...**


















salam penuh kasih
#lantita Titariefta Ita Jinggaa II

Subscribe us on YouTube

Search This Blog

Arifta Lantita Jingga. Powered by Blogger.

Jadikan cintamu menjadi semangat untuk kehidupanmu

Jadikan cintamu menjadi semangat untuk kehidupanmu
...jika separuh nafasq hanya untuk mu maka kan ku berikan semua nafasku hanya untuk kebahagiaan mu,... cintaq adalah hidupq...