Bunda...
Berirama
kasih syurga, usung ikhlas makna sejati cinta..
Ku
ingat, kala ku jadi nutfah sampai ku berwujud,
menggelayut dalam rahimmu..
Berat,
usil ku dalam perutmu, kau anggap wajar dan memang kodrat seorang ibu..
Sembilan bulan
lamanya..
Hingga
waktu tiba, hadirku melihat indahnya
dunia..
Hampir
saja aku bunuhmu..
Namun
Tetap saja, juang semangatmu tak padam tuk bisa lihat aku
Kala
jihad mu, nyata untuk hidupku...
Tangis
pertamaku, hapus sakit luka-luka karenaku..
kasih bunda sepanjang masa |
Dan
aku lahir keduniaku yang baru....
Timangmu
dalam peluk hangat kasih syahdu..
Rengekku
kadang repotkanmu..
Tetap
saja kau sabar dan jadi kholifah sejati itu harapmu
Hingga
sekarang, kulihat rambutmu mulai memutih..
Dan
diriku tak seperti dulu lagi..
Pulpen,
buku, dan tugas-tugas kuliahku..
Hanya
doa tulus tergambar dari rautmu ketika ku pamit berangkat dari aktivitasku..
Belaian
kasih tanpa tanda jasa..
Ucapmu
mukjizat sabda, Ridho mu tutup pintu neraka..
Allah,
tetapkan malaikat nyata..
Yang
turun dari langit, ntah langit ke berapa..
Tuk
jaga insan dunia..
Terima
kasih bunda..
Peluk
cium, salam santun, beserta haru dan lantunan Pundi-pundi doa
Hadirmu
pencerah dunia
Namamu
menjadi barisan pertama dalam doaku..
“Selamat Hari
Ibu.”
Hadirmu pencerah
dunia,
Layak malaikat
nyata turun dari surga..
Ku ingin
ridhomu.. sebagai pilar langkahku..
Menuju
Jannah-Nya
Magelang, 2012
0 comments:
Post a Comment